Senin, 31 Agustus 2009




widgeo

Jumat, 14 Agustus 2009

KUMPULAN PUISI

Oleh : (SMS) Sulahul Mukmin -Syarif ” Bandung

Asaku penat sudah terjerembab gelap
Dalam malam yang pekat
Karena negeri tempat kelahiran ku tinggal
tak pernah nyaman
Selalu lintang pukang dan tunggang langgang
Selalu penuh resah dan keluh kesah
Selalu dalam kemelut dan carut marut

Entah berapa usia lagi yang harus dilalui tuk menggapai mimpi-mimpi
Manakala sudah berjuta-juta harap yang digarap tak dapat ditangkap
Sementara perjalananku ini tetaplah berjalan yang kemarin dulu
Yang disaat gundah tak memiliki ayah bunda
Yang disaat sedih mencari kasih sayang
Yang disaat butuh mendapat perhatian

Di perjalanan yang berbagai hutan dan kuburan
Dalam kesunyian dan kesendirian
Masih adakah hati yang membuka untuk aku masuk ?

Jogja 5 maret 2008

NUMPANG
Ingin berdiri perasaan terlalu tinggi
jika duduk perasaan sangatlah rendah
Hati risau penuh gundah gulana
Kadang dendam lekat membatu
Kadang asa terasa menggerutu
Ingin ku ukir buah karyaku
Dengan harapan untuk ku persembahkan pada setiap insan
Walau tak tinggi namun itulah yang kumampu
Perasaan takut kadang menghardikku jua
Engkau siapa..? Dari mana..?
Mulut kelu terasa kaku untuk menjawab
Wajah memerah serba salah tingkah
Hatipun berdetak getar menahan prasaan
Apa yang harus ku kataka pada kenyataan ?
Getir pahit pasti kutelan
Lebih baik aku berjalan sendiri
Tengok kekanan kiri tiada orang
aku bermalam dibumi numpang jalan.....dan dzikir
Oleh : (SMS) Sulahul Mukmin -Syarif ” Bandung





MAKAM HUTAN DAN GUNUNG

Makam-makan itu masih terbentang menghadap langit,
tanpa pernah kutaklukkan.
Aku hanya duduk di tanah sampingnyanya,
menyusuri hutannya,
menembus kabutnya.

Makam-makam itu masih beku menatap awan
tanpa pernah kutaklukkan.
Aku hanya menapaki serambinya
bangga sesaat.
Aku harus jalan lagi,
bertempur lagi dengan hari hari yang biasa.

Perjalanan perjalanan itu selalu memukauku.
Setiap gunung memiliki misteri masing masing.
Setiap hutan mempunyai ajaran sendiri.
Banyak nilai yang bisa digali,
dan aku menikmatinya.

Aku tak pernah tahu, mengapa harus mendaki.
Aku tak pernah bisa menjawab, saat orang bertanya,
“Apa sih enaknya naek gunung ?”

yang aku tahu,
gunung, hutan dan kuburan itu
selalu memberikan damai,
Keheningan yang memabukkan.
Memaksaku untuk datang lagi, dan lagi.
Memaksaku untuk berjalan lagi, dan lagi.
Entah sampai kapan.

Aku tak pernah bisa menjawab,
ketika banyak orang bertanya,
“kenapa harus capek – capek naek gunung,
hutan dan kuburan para auliya
kalo akhirnya harus turun lagi?”

Yang aku tahu,
Makam para auliya itu memberikan hari hari yang berbeda,
memberikan hari hari yang tidak biasa.
Mengajariku untuk terus berjalan ke arah tujuan.
Mengajariku untuk terus berjuang meraih tujuan.
Mengajariku tentang kesabaran,
menunjukkan padaku tentang semangat yang tak boleh padam.
Memberiku kesempatan ilmu untuk dekat dengan penciptat.

Aku tidak pernah tahu jawabnya,
saat orang bertanya,
“kenapa si, banyak orang yang suka ilmu ghoib ?”

Yang aku tahu,
Makam-makam itu memberiku teman teman baru,
menunjukkan kepadaku tentang manusia-manusia sejati
dengan daya juang yang luar biasa.
Memperlihatkan kepadaku tentang persahabatan alami,
persahabatan yang jujur. Murni dan asli
Menunjukkan kepadaku wajah-wajah polos diri,
wajah-wajah yang terbuka, tanpa topeng.
Memberikan padaku ilmu yang bermanfaat tanpa biaya.

di tempat dingin itu, aku
menemukan diriku,
menemukan lemahku,
menemukan rendahku,
menemukan jahatku,
menemukan curangku,
menemukan topengku.
Menemukan ilmuku,
Menemukan jati diriku,
Menemukan kemampuanku,

dan aku pun mencibir sombongku,
memaki kerakusanku,
mencemooh kepalsuanku.
Memarahi kedunguanku,
Mencambuk kemalasanku mencari ilmu


diantara basah itu,
aku sadar,
aku adalah kecil.
aku adalah nihil
aku adalah lemah
aku adalah bodo tak berilmu

makam-makam itu masih disitu.
Tanpa pernah kutaklukkan.
Hutan-hutan itupun masih disitu
Tanpa pernah kutaklukan
Makam-makam para auliya
Para syeikh
Para kyai
Para sunan
Para ahli toreqoh
Masih disitu tanpa pernah kutaklukan.

Dulu…
Hanya berbekal beberapa ribu
Kini…
Yang aku butuh hanya sedikit waktu

berpuluh kilo aku tempuh
berpuluh kilo di punggungku
dengan badan sekurus ini
tapi aku tak yakin apakah masih sanggup melangkah
haruku mengingat masa itu
banggaku mengenang jiwaku
Borobudur = 08/08/09-Syari silahul mukmin
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

TIADA DAYA

DOA DALAM SYAIR
TUHAN …………………………
KENALKAN AKU AKAN DOSA
AGAR AKU TAK TERSESAT
TUHAN ………………………….
LUPAKAN AKU AKAN INTAN PAHALA
AGAR AKU TAK LUPA DARATAN
TUHAN ………………………….
TUNJUKKAN AKU JALAN YANG BENAR
AGAR AKU TAK MENGARAH KE NERAKA
TUHAN ………………………….
CUMBUHLAH AKU DENGAN MESRA
DAN JANGAN KAU LEPASKAN
AGAR HATI KITA SEMAKIN DEKAT
OH … TUHAN, DENGARKAN DOA HAMBA.
YANG HINA DAN TIADA DAYA INI

HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH



SEBUAH KERINDUAN

SETIAP KUBERDIRI DIATAS
SAJADAHKU
TERASA KUBERDIRI
DI HAMPARAN TERAS
ARASY-MU, SENDIRI
TIADA KASIH
TIADA KARIB YANG MENEMANI
HANYA DIRI, WAJAH
DAN KASIH-MU
YANG SELALU KURINDU
TIADA KENAL BATAS WAKTU

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

WAHAI UMATKU

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"

KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

Malam langit bintang gemintang
Malam seribu bulan tlah didekatmu
Bening doa disudut hening
Tanya berjawab hati nak tenang

Insan hati bertanya tanya
Mula cinta kan ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening doa akanlah berkata ;8

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Awan putih, itulah cinta

Riang gembira awan menari
Bertabur cahaya terang mentari
Pertanda tumbuhnya cinta abadi
Sulaiman dan BalQis meniti

Putih awan tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Lara Zulaikha tiada abadinya
Kala Yusuf tiada

Sisa hujan membalut bumi
Surya tersenyum menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Disanalah bersemayam cinta abadi

Saat matahari tahu arti ….
Saat angin tahu arti hembUusanEnyaZ …
Saat pelangi tahu arti
Saat aku tahu artinya

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahman* Ar-Rahiim*
Yaa Al-Kabiir* Yaa Al-Karim*
Disanalah bersemayam keabadian cinta

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Wajahmu
Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya

Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit

Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut

Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama

Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini

Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham

Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan

Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu

muram cahaya mentari,
pucat dingding ini

Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...

Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri

Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya

Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit

Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut

Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama

Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini

Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham

Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan

Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu


muram cahaya mentari,
pucat dingding ini

Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666


Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah
Ketauhillah.....
Ibadahitu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi
Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah
Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun
Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir
Dengan bantuan makan, minum dan menikah
Itulah artiWa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin
Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum
Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah
Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan
Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu
Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah
Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah.....
Orang-orang yang mendengarkan pendapat
Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung.....

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

Kamis, 06 Agustus 2009

MANAQIB ABDUL QODIR AL JAELANI


MANAQIB ABDUL QADIR JAILANI

Apa sebenarnya isi Manaqib itu? Isinya ialah sebagian besar mengenai riwayat hidupnya, tetapi yang terutama ditonjol-tonjolkan ialah budi pekkerti yang baik, kesalehannya, kezuhudannya dan keramat atau keanehan-keanehan yang didapati orang pada dirinya. Dikatakan bahwa Syeikh Abdul Kadir itu anaknya Abdul Saleh, anak Abdullah dst. sampai hubungannya kepada Hasan anak Ali bin Abi Thalib, kemanakan Nabi Muhammad SAW. Ibunya bernama Fatimah anak Sayyid Abdullah As-Suma'i Al-Husaini. Tentang keramatnya sangat banyaknya, tak ada hingganya. Imam Nawawii menceritakan tentang keramat ini dalam bukunya bernama Bustanul Arifin, dan mengatakan bahwa Abdul Kadir itu adalah guru dalam mazhab Syafi'i dan hambali. Imam Sarbanu menceritakan dalam kitabnya Thabaqat, bahwa tanda-tanda luar biasa daripada keramatan Syeikh Abdul Kadir sudah dirasakan ibunya sejak dalam kandungan, di antaranya ia tidak mau menyusu pada siang hari pada akhir bulan Sya'ban dan dalam bulan Ramadhan, sehingga hal itu menjadi tanda kedatangan bulan puasa pada tiap-tiap tahun. konon ibunya tatkala pergi mengaji dikelilingi oleh Malaikat, yang menjaga anaknya. Selanjutnya di kemukakan ceritera mengenai kasih sayang. Syeikh Abdul Kadir sejak kecil kepada kepada fakir miskin, menjauhkan segala perbuatan ma'siat, gemar belajar dan beramal tidak berkeputusan, seorang anak yang jujur, cinta kepada ibu bapaknya.

Ceritera-ceritera dalam Manaqib ini sesuai dengan beberapa uraian yang ditulis oleh Rusli Akhmad dalam kitabnya berhuruf Latin, bernama Syeikh Abdul Kadir Jailani, penerbitan Pena Mas (Jakarta, 1962).

Pada waktu masih kanak-kanak Sayyidinu Abdul Kadir tak suka bermain-main dengan anak-anak lain. Kekuatan jiwa batin yang dinyatakan sejak bayinya itu berjalan terus sampai nampak dalam sepak terjangnya sehari-hari dalam dalam kehidupan yang suci.

Ibunya dan kakeknya Sayyidina Abdullah Suma'i kedua-duanya Wali juga memberikan didikan yang sesuai dengan bakat dan kedudukan sebagai seorang wali.

Boleh dikata bahwa Abdul Kadir dilahirkan dan dididik dalam ayunan dan lingkungan keluarga Sufi. Di mana saja, manakala beliau berfikir-fikir akan bermain-main maka terdengarlah olehnya suara yang menanyakan padanya, kemana ia mau pergi. Tiap-tiap kali ia mendengar suara itu, kembalilah ia ke pangkuan ibunya dan mencari perlindungan daripadanya. Ketika ia berumur 10 tahun, ia diperintahkan mengaji.

Gurunya minta kepada para muridnya, agar kepadanya diberikan kelonggaran tempat tersendiri untuk duduk belajar. Pada waktu itu pula mendadak datang pada gurunya seorang laki-laki yang tidak dikenal olehnya, menyatakan yang dia mendengar daripada Malaikat, bahwa Abdul Kadir di kelak kemudian hari akan mencapai suatu tingkatan yang tinggi dalam kebatinan dan kerohanian.

Begitulah, Abdul Qadir hidup dan belajar di kota Jailan sampai berusia 18 tahun. Dalam waktu itu beliau telah menerima didikan sepantasnya bagi seorang pemuda dari sesuatu keturunan baik2 dan otaknya meningkat begitu tajam dan begitu cerdasnya sampai sesuatu pelajaran yang seharusnya dihafal dalam waktu waktu sedikitnya satu minggu, olehnya dapat dihafal dan difahami dalam waktu sehari saja.

Pada suatu hari, yaitu pada hari Arafah bagi kaum muslimin yang naik haji atau sehari sebelum hari Idul Adha, pergilah Abdul Kadir ke ladang untuk meluku (membajak sawah).

Ia berdiri di belakang bajak dan sapi bajaknya di depannya. Kemudian sapi menoleh ke belakang dan berkata kepadanya, bahwa bukan beginilah tujuan hidupnya di lahirkan di dunia ini. Peristiwa ini mengejutkan dia dan kemlailah dia pulang. Sekembali di rumahnya naik di atap atas rumah dan dengan mata hati bathini dia melihat suatu majlis yang amat besar di Arafah itu. Setelah itu ia memohon kepada ibunya, agar ibunya suka membaktikan dirinya kepada Tuhan serta suka mengirimkannya untuk pergi ke Bagdad meneruskan perjalannya.

Sebagai di ketahui oleh umum, pada waktu itu Bagdadlah sebuah pusat kota ilmu yang terkenal oleh seluruh kaum Muslimin dan di datangi oleh para pemuda dari seluruh penjuru dunia Islam, Adbul Kadir berkeinginan keras untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kerohaniannya dalam bergaul dengan lain-lain wali beserta orang-orang suci di Bagdad.

Kecintaan ibunya, rumah dan tempat kelahirannya, perjalanan yang sukar, berbahaya dan jauh, lagi pula akan berdiam dalam suatu tewmpat di mana tidak ada teman dan sanak famili, itu semua bagi Abdul Kadir tak menjadikan halangan atau mengurangkan keinginan untuk mencari tambahan ilmunya.

Ketika ibunya mendengar permohonan anaknya itu, maka keluarlah air matanya, mengingat bahwa dia sudah tua dan suaminya, ayah Abdullah Kadir telah lama meninggal dunia. Maka timbulah pertanyaan dalam hatinya, apakah dia akan dapat bertemu kembali dengan anaknya yang sangat ia cintai dan ia didik dengan kasih mesra itu?

tetapi karena ibunya itu adalah seorang wanita yang bersih hati dan ta'at, maka dia tidak menghalang-halangi kehendak anaknya untuk berbakti kepada Tuhan dengan kebaktian yang sebesar-besarnya.

Setelah ibunyta menyetujui permohonan ia tadi dan mengizinkan untuk berangkat ke Bagdad, maka segeralah segala sesuatu yang perlu untuk perjalanan yang jauh itu disiapkan. Uang bekal 40 dinar oleh ibunya dimasukkan dalam baju anaknya, lalu dijahit agar tak mudah hilang dan dicuri orang. Kemudian Abdul Kadir menggabungkan diri pada suatu kalifah yang akan berangkat menuju ke Bagdad.

Tetapi sebelum berpisah, ibunya meminta suatu janji dari anaknya, bahwa Abdul Kadir tidak berkata bohong kepada siapa dan dalam keadaan bagaimanapun juga, walaupun ibunya telah tahu benar, bahwa anaknya itu sejak kecil tak pernah berdusta.

Janji itu dipersembahkan kepada ibunya, kemudian berpisahlah ibu dengan anak, kedua-duanya dengan hati yang amat berat.

Harus diingat pula di sini, bahwa perpisahan itu tidak untuk mencari harta, kekayaan, kemewahan, pangkat dan nama, tetapi melulu untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa semata-mata.

Setelah beberapa hari kafilah itu berangkat, dan Abdul Kadir turut didalamnya, berjalan dengan selamat, maka tatkala hampir kafilah itu memasuki kota Bagdad, apakah yang terjadi?

Enam puluh panyamun berkuda marampok kafilah itu habis-habisan.

Tetapi apa anehnya?

Semua perampok tadi tak ada yang memperdulikan, menganiaya atau galak pada Abdul Kadir, karena sangka mereka pemuda ini tak punya apa-apa.

Kemudian ada salah seorang penyamun datang bertanya padanya, apa yang dia punyai, dijawabnya, bahwa dia mempunyai 40 dinar, dijahit dalam bajunya.

Penyamun tadi lalu lapor kepada pemimpinnya apa yang telah dia dengar dari pemuda itu.

Lalu diperintahkan oleh pemimpin penyamun tadi supaya pemuda itu dihadapkan padanya.

Setelah Abdul Kadir menghadap dan ditanyai oleh pemimpin penyamun itu, apakah benar apa yang telah dikatakan tadi, dijawab olehnya, bahwa benar apa yang telah ia katakan tadi.

Pemimpin penyamun lalu menyuruh mengiris jahitan bajunya, dan setelah jahitan baju itu tersayat, maka keluarlah 40 dinar itu. Melihat uang itu hati penyamun itu tidak menjadi suka cita, tetapi terpesona sejenak, kemudian menanyakan lagi pada Abdul Kadir, apakah sebabnya dia berkata yang sebenarnya itu.

Dijawab oleh Abdul Kadir dengan tenang, bahwa beliau telah berjanji kepada ibunya, tak akan berkata bohong pada siapapun dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

Mendengar jawaban itu pemimpin penyamun tadi bercucurlah air mata dan menangis dengan tersedu-sedu, karena ia merasa dalam hati kecilnya bahwa ia selama hidupnya sampai di sa'at itu, terus menerus telah melanggar perintah-perintah Tuhannya, sedang seorang pemuda ini ntidak berani melanggar janji terhadap ibunya.

Seketika itu juga pemimpin penyamun tadi berjabat tangan dengan Abdul Kadir dan berjanji dengan bersikap sopan dan sungguh akan memberhentikan pekerjaan penyamun ini yang diakuinya sendiri sebagai suatu perbuatan yang hina dan jahat.

Kemudian diperintahkan oleh pemimpin penyamun tadi pada anak buahnya, supaya semua barang-barang dikembalikan kepada yang punya masing-masing di antara kalifah itu dan dilanjutkanllah perjalannan kalifah itu dengan selamat ke Bagdad.

Anak buah penyamun itu seluruhnya mengikut jejak langkah pemimpinnya dan kembalilah mereka dalam masyarakat biasa mencari nafkah dengan halal dan jujur.

Demikian saya catat beberapa cerita dari karangan Rusly Akhmad mengenai Syeikh Abdul Kadir Jailani, sebuah kitab kecil yang tetulis dalam bahasa Indonesia berhuruf Latin, dan oleh karena itu dapatlah dibaca oleh golongan terpelajar dan dicapai dengan mudahnya.

Lebih jauh Imam Taqiyuddin menceritakan, bahwa pada suatu kali, tatkala Syeikh Abdul Kadir memasuki kota Bagdad ia bertemu dengan Nabi Khaidir, yang memerintahkan ia menunggu pada salah suatu tempat sampai ia kembali. syeikh Abdul Kadir konon menunggu pada tepi sebuah jalan selama tujuh tahun lamanya, dan selama itu ia hidup dengan makan rumput. Kemudian terdengar suara yang memerintahkan ia masuk kota Bagdad itu. Syeikh Hammadu Dibas pada suatu hari menunggu muridnya Abdul Kadir dalam ruang pengajaran. Dan oleh karena pintu tertutup, Syeikh Abdul Kadir tak berani masuk ke dalamnya, sehingga semalaman itu ia tidur diluar, sampai Dibas pada pagi harinya membuka pintu itu mendapat Syeikh Abdul Kadir di luarnya. Lalu dipeluknya dan berkata : "Tuhan sudah menjadikan engkau kepala dari segala wali-wali.

Salah satu pelajaran ruhani yang dinisbatkan bersumber pada pelajaran yang diberikan oleh Syech Abdul Qadir Jailani adalah pelajaran yang kadang disebut "setruman"

Pelajaran "setruman" (saya belum pernah mendengar nama pelajaran ini dalam bahasa aslinya-dalam bahasa arab)

Ada beberapa doa yang dibaca dan ada beberapa asma Allah yang dibaca, permohonan kepada Allah swt dengan memanfaatkan wasilah/perantara kepada Syech Abdul Qadir Jailani.

Bisa jadi permohonannya itu untuk mendapatkan pemahaman akan suatu ilmu yang umum, misal memohon pemahaman soal ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu ekonomi, dll

BIsa jadi permohonannya itu adalah untuk mendapatkan ketrampilan berbahsa, bahasa apa saja, bhs inggris, bhs prancis,dll

Bisa jadi permohonannya itu adalah ketrampilan, misalnya ketrampilan bertinju, ketrampilan memijat, ketrampilan ilmu silat-ilmu silat,

Bisa jadi permohonannya itu adalah penyerapan keahlian dari seseorang yang berilmu, misal ilmu pidato milik bung Karno, ilmu silat milik Sunan Kalijogo,dll

Kemudian, ketika doa dibaca, beberapa waktu (tergantung keahlian), akan muncul seperti arus listrik (disetrum/setruman) dari arah jantung, kemudian daya 'arus listrik' itu akan menggerakkan tubuh kita dan semua perangkat yang ada di dalam diri kita, untuk bergerak sesuai apa yang kita mohonkan pada Allah swt.

Misal kita memohon ketrampilan tinju, maka getara/setruman/ daya arus listrik tadi, akan menggerakkan badan kita seperti laiknya orang yang sudah berlatih tinju bertahun2. (sesuai keahlian masing-masing pembaca doa ini di dalam nge-match-kan keyakinannya)

Beberapa pengalaman dari teman-teman yang pernah mendapatkan pelajaran ini diantaranya adalah :

1. teman2 SMA saya dulu yang kalau gak salah mendalami dzikir melalui thoriqoh "Baitul Hikmah", dalam keadaan sadar, dan dalam jangka waktu yang fantastis, teman2 cewek dan cowok yang mengikuti pelajaran ini bisa melakukan conversation dalam bahasa china, bahasa prancis, sebab mereka memang memohon pada Allah untuk kemampuan berbahasa.

2. Salah seorang teman SMA juga, satu waktu ketika dia dimintai memberikan sambutan didepan sekolah, ketika acara wisuda sekolah, sengaja memohon pada Allah ketrampilan berpidato dari bung Karno, maka 10 menit dia berpidato, 10 kali penonton bertepuk tangan, sampai-sampai kepala sekolah SMA yang waktu itu bertepuk tangan sambil berdiri sambil menggeleng2kan kepalanya kagum.

3. Salah seorang dari sahabat saya ketika saya masih kuliah di univ negri, "terpaksa" menggunakan doa ini, ketika dia sedang melakukan perjalanan luar kota dengan temannya, sementara temannya sudah ngantuk berat, sedangkan dia tidak pernah belajar mengemudi (tidak bisa mengemudi mobil), wal hasil jarak 26 km akhirnya di tempuh juga dengan ilmu "mengendarai mobil dadakan" ini :)

Ini sekelumit saja dari hikmah salah satu pelajaran di thoriqoh2 yang dinisbatkan kepada Syech Abdul Qadir Jailani...

Salah satu ilmu lain yang dinisbatkan juga pada thoriqoh ini, khususnya dinisbatkan sumbernya dari Syech Abdul Qadir Jailani, adalah yang sering disebut dengan pelajaran "Jalilul Akbar", atau kadang ada yang menyebut dengan nama ilmu "Pentol Korek"

Ilmu ini biasanya diturunkan untuk tingkat2 yang tinggi, yang seseorang murid itu sudah memiliki kesabaran yang dirasa cukup.

ilmu ini biasanya untuk membela diri, menjaga diri dari keroyokan. Tetapi kalau cuman menghadapi 5 atau 10 orang saja kadang tidak diperbolehkan memakai ilmu ini, Barulah boleh dipakai apabila dikeroyok orang 1 bis, atau 1 desa atau jumlah yang sangat banyak sekali.

Doa yang diajarkan juga tidak terlalu panjang, dalam bahasa arab kadang juga ada yang bilang dalam bahasa suryani (bahasa yang dipakai oleh Nabi Nuh), sebab konon katanya ada kata-kata yang gak ada terjemah arabnya..

Ilmu ini mengambil daya dari alam semesta, saya pernah mendengar ada 2 sumber daya yang dipakai. Yang pertama adalah dari bumi dan yang kedua adalah dari udara..

Jadi kadang ilmu ini yang mengambil daya dari bumi, sebelum pelaksanaannya mensyaratkan adanya persentuhan tubuh dengan tanah (bumi) dan kalau yang mengambil daya dari udara atau angin juga mensyaratkan persentuhan tubuh yang disadara/diniati dengan udara/angin juga...

Konon katanya, apabila doa Jalilul akbar ini dibaca, maka bagi sipembaca akan melihat orang2 yang mengeroyoknya menjadi kecil dan sangat kecil sampai sebesar pentolan korek saja (mungkin ini yang menyebabkan ilmu ini juga disebut ilmu "pentol korek" dan bukan "pentol bakso" ha..ha..ha.)

Sedangkan orang yang mengeroyok akan melihat si pembaca doa berubah menjadi seorang raksasa yang besar banget....(katanya sih he..he...)

Tapi ternyata legenda ilmu ini bukan monopoli orang Islam saja, sebab salah satunya adalah saudara dari ortu saya yang berasal dari pacitan, (dipacitan memang terkenal banyak ilmu yang aneh2 ), beliau pernah diberi "sesuatu tanah" oleh pamannya. Katanya sih tanah itu adalah tanah yang terikut di telapak kaki harimau. Konon lagi katanya, sangat jarang ada tanah yang bisa menempel di kaki harimau. Dan kalau sampai itu terjadi, maka tanah tersebut akan memiliki daya istimewa.

Saudara ayah saya ini, kalau marah sama seseorang, maka ia akan melihat orang tersebut berubah menjadi kecil, mengecil dan kecil.

Satu waktu beliau dengan anak perempuannya ikut numpang naik truk, maklumlah orang melarat...Nah di bak truk itu ternyata ada seorang polisi yang juga numpang. Merasa ada orang lain yang ikutan numpang, si polisi ini merasa gak nyaman, dan mulailah melakukan pemaksaan supaya saudara bapak saya dan anaknya itu turun ditengah jalan. Dipaksa-dipaksa-dipaksa begitu itu dan sudah mulai mengancam menggunakan fisik, ilmu tersebut keluar sendiri, saudara ayah saya mulai melihat si polisi makin lama makin mengecil dan mengecil, dan tinggal tergantung beliau, sekali pukul tentulah akan ada resiko sampai nyawa melayang. Tapi beliau memang orang yang sabar, akhirnya beliau malah yang minta maaf pada polisi tersebut dan kemudian beliau mengajak anaknya untuk turun dari bak truk itu dan mencari tumpangan truk lain.

Beberapa pengalaman dari orang-orang yang memiliki pelajaran "Jalilul Akbar" ini adalah sbb:

1. Satu waktu ketika seorang teman sedang mengantarkan guru ngajinya ke sebuah kota untuk undangan pengajian dan doa di kota tersebut, waktu itu kalau gak salah katanya mau ke lumajang, sebuah kota di jawa timur. Temen saya itu kendaraannya pakai starlet, kendaraan yang mungil itu. Beberapa kali kalau mesti berpapasan dengan mobil lain yang besar-besar, maka starlet tersebut dengan terkaget2 akan minggir ke pinggir jalan, bukan mengalah, tapi memang kalah besar.

Kemudian guru temen saya itu seperti sedang mainan, mengeluarkan tangannya dari jendela, kemudian mengusap kaca depan mobil. Dengan gerakan yang tidak menarik perhatian.

Ketika ada 2 truk yang menghabiskan bahu jalan, sekali lagi starlet yang kecil itu terseok2 minggir. Guru ngaji temen saya itu bilang "sudah, habis ini nanti gak usah minggir. Mentang2 kecil khok dibuat kalah2an. Wong jalannya sudah di jalan yang benar kok mau dipaksa minggir", kata beliau sambil tersenyum

Temen saya paham bahwa ada "something" dengan kendaraannya sekarang, maka ketika peristiwa serupa terulang, kali ini 2 bis beriringan saling menyalip menghabiskan lajur jalan, berpapasan dengan mobil starlet kecil, maka si temen ini tenang saja dan tetap membiarkan starletnya berjalan di jalan yang seharusnya.

Ketika jarak sudah semakin dekat, tiba2 keanehan terjadi, si bis seolah ketakutan dan ganti dia yang terseok2 mencari jalan untuk menghentikan kendaraannya dan dengan susah payah ia bisa mengambil tempat di belakang bis yang sudah mau di salip.

Temen saya tersenyum dan bertanya pada gurunya "wah mobil saya jadi kelihatan besar ya pak?", sang guru hanya tersenyum saja...

2. Salah seorang murid sebuah thoriqoh, sehabis mendapatkan pelajaran "Jalilul akbar" ini, belum sempat mengamalkannya. Beliau sedang bepergian sendiri ketika malam2 hari, mobil yang beliau tumpangi tiba-tiba dihadang oleh berpuluh2 orang. Sepertinya memang mau merampoknya. Sontak dalam kekagetan dan ketakutannya, beliau membaca doa "Jalilul Akbar" ini dan kemudian beliau keluar dari mobilnya. Keanehan terjadi ketika para penghadang yang sudah mengepungnya tiba-tiba berteriak minta tolong dan lari meninggalkan dia. Sementara dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi.

Kadang saya masih bertemu dengan beliau ini meski gak mesti juga...

Begitu dalamnya rahasia doa-doa yang ada di dalam Islam, sebab itu benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw, bahwa "Addua'u silahul mukmin" bahwa doa itu benar-benar senjatanya orang-orang mukmin, sayang sekali banyak yang tidak mendalami ajaran Islam melalui jalur tasawuf. moga-moga sedikit cerita ini membawa manfaaat

Maka ada pelajaran ruhaniyyah yang merupakan pelajaran pokok untuk habluminalloh, mendekatkan diri pada Allah yang diajarkan oleh Thoriqoh Qodiriyah ini, yaitu yang disebut dengan pelajaran dzikir Nafi-Itsbat atau dzikir kalimat thoyibbah atau dzikir kalimat "Laa ilahaa illalloh"

"Laa ilahaa" disebut kalimat peniadaan atau penolakan (Nafi) dan "illalloh" adalah kalimat penetapan, penegasan atau penguatan (Itsbat)

sebab Dzikir ini seringnya dilakukan dengan gerakan-gerakan tertentu, dan biasanya disuarakan (Jahar) maka kadang pelajaran Dzikir ini juga disebut pelajaran Dzikir Jahar.

Pelajaran Dzikir Nafi Itsbat ini sepertinya juga diajarkan di thoriqoh-thoriqoh lain seperti di thoriqoh Naqsabandiyah, thoriqoh Kholwatiyyah, Suhrawardiyyah, Shiddiqiyyah, dll yang nanti akan saya bicarakan tersendiri.

Adapun yang menjadi dasar bahwa ini merupakan ajaran pokok, ajaran yang utama, pondasi dan dasar di dalam ruhaniyyah adalah berdasar pada riwayat sahabat Abu Dzar al Ghiffari, beliau pernah bertanya pada Rasulullah,

"Yaa Rasulullah, berapakah jumlah Nabi sejak Adam sampai engkau?"

Nabi jawab,

"Jumlah Nabi sejak Adam sampai aku ada 124.000 Nabi dan utama2 ucapan mereka adalah "Laa ilahaa illalloh", inilah yang menjadikan ajaran dzikir Laa ilahaa illalloh dikatakan sebagai pokok pangkal ajaran Islam.

Nama-nama lain dari kalimat Laa ilahaa illalloh itu adalah, kalimatul thoyyibah, kalimatul haq, kalimatul ikhlas, dll.

Adapun detail caranya, kebetulan saya pernah mendapatkan pelajaran dzikir Nafi itsbat ini secara garis besar adalah sebagai berikut :

Puasa taubat sebagai persiapan proses penanaman kalimat thoyyibah, biasanya dilakukan 4 hari,

Mandi taubat di atas jam 12 malam, boleh dilakukan sekali saja sebelum menjalankan puasa taubat, atau setiap hari selama menjalankan puasa taubat

Sholat taubat dilaksanakan 2 rokaat dengan tuntunan khusus

Dan kemudian Dzikir kalimat taubat atau dzikir kalimat "Laa ilahaa illalloh" dengan tuntunan2 tertentu...

Adapun dzikir kalimat "Laa ilahaa illalloh" ini dilakukan dengan gerakan-gerakan tertentu

Laa kepala digerakkan dari arah pusar ke arah otak,

ilahaa kepala digerakkan dari arah otak ke arah bahu kanan,

ila kepala digerakkan turun ke arah hati/jantung

lloh pas jatuh di hati/jantung

bagi teman2 yang ada minat untuk mengerjakan pelajaran khusus dzikir kalimat taubat ini, silakan japri saya...

Dan ini merupakan langkah awal untuk mulai berjalan dari sisi ruhaniyyah....

Niat semuanya itu adalah Niat keluar dari lupa, masuk kepada ingat, semata-mata karena menjalankan perintah Allah ta'ala

Meski pelajaran dzikir nafi itsbat ini ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi seringkali percikan-percikan keanehan juga tetep terjadi..

Beberapa diantaranya adalah :

1. satu waktu salah seorang dari temen kerja saya, berasal dari tulungagung berkeinginan untuk mendekatkan diri pada Allah secara sungguh-sungguh melalui jalur tasawuf, maka saya beri tuntunan puasa taubat, sholat taubat dan dzikir kalimat taubat ini,

selesai dikerjakan, si teman saya ini bercerita pada saya. "wah pak huttaqi, ternyata puasa taubat itu hebat ya?", mendengar cerita itu saya sendiri yang heran, sebab selama ini orang menjalankan puasa taubat itu ya biasa-biasa saja, wong puasanya juga biasa2 aja, ya sahur ya buka..

lalu saya tanya "hebat gimana?"

"gini" kata teman saya itu," terus terang saja, ditulungagung saya kan belajar ilmu sesat, namanya macan putih (apa macan loreng..lupa aku)", nah begitu selesai puasa taubat ini, ilmu yang saya miliki tersebut hilang, gak bisa saya pakai lagi...

Saya jadi sempat bertafakur, bisa jadi karakter dari puasa taubat ini adalah membersihkan sisi-sisi lahir dan juga dari sisi-sisi bathin.

2.salah seorang berandalan kampung saya dulunya adalah pemabuk kelas wahid. Muntah gara2 minuman keras yang model bagaimanapun juga sudah pernah. Sampai untuk minuman yang bisa dirasakan menurutnya, bila minuman itu dikucurkan, kemudian disulut sama api, maka minuman keras itu akan terbakar..sampai kadarnya yang seperti itu.

Kemudian hidayah Tuhan sampai kepadanya, timbul keinginan untuk puasa taubat, selesai puasa taubat, suatu keanehan yang dia sendiri tidak habis pikir.

Keinginan untuk minum minuman keras sama sekali lenyap. tidak ada yang menasehatinya, tidak ada yang memaksanya...

Ini memang termasuk ilmu pokok di dalam ajaran tasawuf,

sebagaimana disebutkan bahwa di dalam hati manusia ada penyakit2 hati, seperti sifat riya, sombong, takabur, ujub, iri, dengki, dll.

Dan Nabi sudah bersabda,bahwa "dzikirullah syifa;ul qulub" "dzikir itu adalah obatnya hati", mengobati hati dari penyakit-penyakit hati..

dan Nabi juga sudah bersabda, bahwa "ada segumpal daging dalam diri manusia. Jika daging ini baik, maka baik pula seluruh dirinya, jika daging ini buruk, maka buruk pula seluruh dirinya. Dan itu adalah qolbun"

Dzikir Nafi Itsbat ini adalah alat untuk membersihkan hati, untuk mengobati hati, sampai kemudian hati kita menjadi tenang sebagaimana firman Allah,

"Dzikrullah tathma'inul qulun" "Dengan dzikir akan tenanglah dirimu"

moga-moga sedikit informasi ini bermanfaat

salam

syarifuddin

toreqoh qodariyah 7


Salah satu pelajaran ruhani yang dinisbatkan bersumber pada pelajaran yang diberikan oleh Syech Abdul Qadir Jailani adalah pelajaran yang kadang disebut "setruman"

Pelajaran "setruman" (saya belum pernah mendengar nama pelajaran ini dalam bahasa aslinya-dalam bahasa arab)

Ada beberapa doa yang dibaca dan ada beberapa asma Allah yang dibaca, permohonan kepada Allah swt dengan memanfaatkan wasilah/perantara kepada Syech Abdul Qadir Jailani.

Bisa jadi permohonannya itu untuk mendapatkan pemahaman akan suatu ilmu yang umum, misal memohon pemahaman soal ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu ekonomi, dll

BIsa jadi permohonannya itu adalah untuk mendapatkan ketrampilan berbahsa, bahasa apa saja, bhs inggris, bhs prancis,dll

Bisa jadi permohonannya itu adalah ketrampilan, misalnya ketrampilan bertinju, ketrampilan memijat, ketrampilan ilmu silat-ilmu silat,

Bisa jadi permohonannya itu adalah penyerapan keahlian dari seseorang yang berilmu, misal ilmu pidato milik bung Karno, ilmu silat milik Sunan Kalijogo,dll

Kemudian, ketika doa dibaca, beberapa waktu (tergantung keahlian), akan muncul seperti arus listrik (disetrum/setruman) dari arah jantung, kemudian daya 'arus listrik' itu akan menggerakkan tubuh kita dan semua perangkat yang ada di dalam diri kita, untuk bergerak sesuai apa yang kita mohonkan pada Allah swt.

Misal kita memohon ketrampilan tinju, maka getara/setruman/ daya arus listrik tadi, akan menggerakkan badan kita seperti laiknya orang yang sudah berlatih tinju bertahun2. (sesuai keahlian masing-masing pembaca doa ini di dalam nge-match-kan keyakinannya)

Beberapa pengalaman dari teman-teman yang pernah mendapatkan pelajaran ini diantaranya adalah :

1. teman2 SMA saya dulu yang kalau gak salah mendalami dzikir melalui thoriqoh "Baitul Hikmah", dalam keadaan sadar, dan dalam jangka waktu yang fantastis, teman2 cewek dan cowok yang mengikuti pelajaran ini bisa melakukan conversation dalam bahasa china, bahasa prancis, sebab mereka memang memohon pada Allah untuk kemampuan berbahasa.

2. Salah seorang teman SMA juga, satu waktu ketika dia dimintai memberikan sambutan didepan sekolah, ketika acara wisuda sekolah, sengaja memohon pada Allah ketrampilan berpidato dari bung Karno, maka 10 menit dia berpidato, 10 kali penonton bertepuk tangan, sampai-sampai kepala sekolah SMA yang waktu itu bertepuk tangan sambil berdiri sambil menggeleng2kan kepalanya kagum.

3. Salah seorang dari sahabat saya ketika saya masih kuliah di univ negri, "terpaksa" menggunakan doa ini, ketika dia sedang melakukan perjalanan luar kota dengan temannya, sementara temannya sudah ngantuk berat, sedangkan dia tidak pernah belajar mengemudi (tidak bisa mengemudi mobil), wal hasil jarak 26 km akhirnya di tempuh juga dengan ilmu "mengendarai mobil dadakan" ini :)

Ini sekelumit saja dari hikmah salah satu pelajaran di thoriqoh2 yang dinisbatkan kepada Syech Abdul Qadir Jailani...

Thoriqoh Qodiriyyah [8]

Salah satu ilmu lain yang dinisbatkan juga pada thoriqoh ini, khususnya dinisbatkan sumbernya dari Syech Abdul Qadir Jailani, adalah yang sering disebut dengan pelajaran "Jalilul Akbar", atau kadang ada yang menyebut dengan nama ilmu "Pentol Korek"

Ilmu ini biasanya diturunkan untuk tingkat2 yang tinggi, yang seseorang murid itu sudah memiliki kesabaran yang dirasa cukup.

ilmu ini biasanya untuk membela diri, menjaga diri dari keroyokan. Tetapi kalau cuman menghadapi 5 atau 10 orang saja kadang tidak diperbolehkan memakai ilmu ini, Barulah boleh dipakai apabila dikeroyok orang 1 bis, atau 1 desa atau jumlah yang sangat banyak sekali.

Doa yang diajarkan juga tidak terlalu panjang, dalam bahasa arab kadang juga ada yang bilang dalam bahasa suryani (bahasa yang dipakai oleh Nabi Nuh), sebab konon katanya ada kata-kata yang gak ada terjemah arabnya..

Ilmu ini mengambil daya dari alam semesta, saya pernah mendengar ada 2 sumber daya yang dipakai. Yang pertama adalah dari bumi dan yang kedua adalah dari udara..

Jadi kadang ilmu ini yang mengambil daya dari bumi, sebelum pelaksanaannya mensyaratkan adanya persentuhan tubuh dengan tanah (bumi) dan kalau yang mengambil daya dari udara atau angin juga mensyaratkan persentuhan tubuh yang disadara/diniati dengan udara/angin juga...

Konon katanya, apabila doa Jalilul akbar ini dibaca, maka bagi sipembaca akan melihat orang2 yang mengeroyoknya menjadi kecil dan sangat kecil sampai sebesar pentolan korek saja (mungkin ini yang menyebabkan ilmu ini juga disebut ilmu "pentol korek" dan bukan "pentol bakso" ha..ha..ha.)

Sedangkan orang yang mengeroyok akan melihat si pembaca doa berubah menjadi seorang raksasa yang besar banget....(katanya sih he..he...)

Tapi ternyata legenda ilmu ini bukan monopoli orang Islam saja, sebab salah satunya adalah saudara dari ortu saya yang berasal dari pacitan, (dipacitan memang terkenal banyak ilmu yang aneh2 ), beliau pernah diberi "sesuatu tanah" oleh pamannya. Katanya sih tanah itu adalah tanah yang terikut di telapak kaki harimau. Konon lagi katanya, sangat jarang ada tanah yang bisa menempel di kaki harimau. Dan kalau sampai itu terjadi, maka tanah tersebut akan memiliki daya istimewa.

Saudara ayah saya ini, kalau marah sama seseorang, maka ia akan melihat orang tersebut berubah menjadi kecil, mengecil dan kecil.

Satu waktu beliau dengan anak perempuannya ikut numpang naik truk, maklumlah orang melarat...Nah di bak truk itu ternyata ada seorang polisi yang juga numpang. Merasa ada orang lain yang ikutan numpang, si polisi ini merasa gak nyaman, dan mulailah melakukan pemaksaan supaya saudara bapak saya dan anaknya itu turun ditengah jalan. Dipaksa-dipaksa-dipaksa begitu itu dan sudah mulai mengancam menggunakan fisik, ilmu tersebut keluar sendiri, saudara ayah saya mulai melihat si polisi makin lama makin mengecil dan mengecil, dan tinggal tergantung beliau, sekali pukul tentulah akan ada resiko sampai nyawa melayang. Tapi beliau memang orang yang sabar, akhirnya beliau malah yang minta maaf pada polisi tersebut dan kemudian beliau mengajak anaknya untuk turun dari bak truk itu dan mencari tumpangan truk lain.

Beberapa pengalaman dari orang-orang yang memiliki pelajaran "Jalilul Akbar" ini adalah sbb:

1. Satu waktu ketika seorang teman sedang mengantarkan guru ngajinya ke sebuah kota untuk undangan pengajian dan doa di kota tersebut, waktu itu kalau gak salah katanya mau ke lumajang, sebuah kota di jawa timur. Temen saya itu kendaraannya pakai starlet, kendaraan yang mungil itu. Beberapa kali kalau mesti berpapasan dengan mobil lain yang besar-besar, maka starlet tersebut dengan terkaget2 akan minggir ke pinggir jalan, bukan mengalah, tapi memang kalah besar.

Kemudian guru temen saya itu seperti sedang mainan, mengeluarkan tangannya dari jendela, kemudian mengusap kaca depan mobil. Dengan gerakan yang tidak menarik perhatian.

Ketika ada 2 truk yang menghabiskan bahu jalan, sekali lagi starlet yang kecil itu terseok2 minggir. Guru ngaji temen saya itu bilang "sudah, habis ini nanti gak usah minggir. Mentang2 kecil khok dibuat kalah2an. Wong jalannya sudah di jalan yang benar kok mau dipaksa minggir", kata beliau sambil tersenyum

Temen saya paham bahwa ada "something" dengan kendaraannya sekarang, maka ketika peristiwa serupa terulang, kali ini 2 bis beriringan saling menyalip menghabiskan lajur jalan, berpapasan dengan mobil starlet kecil, maka si temen ini tenang saja dan tetap membiarkan starletnya berjalan di jalan yang seharusnya.

Ketika jarak sudah semakin dekat, tiba2 keanehan terjadi, si bis seolah ketakutan dan ganti dia yang terseok2 mencari jalan untuk menghentikan kendaraannya dan dengan susah payah ia bisa mengambil tempat di belakang bis yang sudah mau di salip.

Temen saya tersenyum dan bertanya pada gurunya "wah mobil saya jadi kelihatan besar ya pak?", sang guru hanya tersenyum saja...

2. Salah seorang murid sebuah thoriqoh, sehabis mendapatkan pelajaran "Jalilul akbar" ini, belum sempat mengamalkannya. Beliau sedang bepergian sendiri ketika malam2 hari, mobil yang beliau tumpangi tiba-tiba dihadang oleh berpuluh2 orang. Sepertinya memang mau merampoknya. Sontak dalam kekagetan dan ketakutannya, beliau membaca doa "Jalilul Akbar" ini dan kemudian beliau keluar dari mobilnya. Keanehan terjadi ketika para penghadang yang sudah mengepungnya tiba-tiba berteriak minta tolong dan lari meninggalkan dia. Sementara dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi.

Kadang saya masih bertemu dengan beliau ini meski gak mesti juga...

Begitu dalamnya rahasia doa-doa yang ada di dalam Islam, sebab itu benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw, bahwa "Addua'u silahul mukmin" bahwa doa itu benar-benar senjatanya orang-orang mukmin, sayang sekali banyak yang tidak mendalami ajaran Islam melalui jalur tasawuf.

moga-moga sedikit cerita ini membawa manfaaat

salam

syarif

KESIMPULAN TENTANG TASAWUF


Dari pembahsan diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :

Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.

Ma’rifah adalah pengetahuan yang obyeknya bukan pada hal-hal yang bersifat zahir, tetapi lebih mendalam terhadap batinnya dengan mengetahui rahasianya.

Mahabbah namun kita kaitkan kedalam aktifitas manusia sesama manusia yang berlainan jenis antara pria dan wanita dapat diartikan yaitu kecenderungan pada sesuatu yang sedang berjalan, dengan tujuan untuk memperoleh kebutuhan yang bersifat material maupun spiritual, seperti cintanya seseorang yang kasmaran pada sesuatu yang dicintainya, orang tua pada anaknya, seseorang pada sahabatnya, suatu bangsa terhadap tanah airnya, atau seorang pekerja kepada pekerjaannya.

Dalam ‘Risalatul Qusyairiyah’ dinyatakan bahwa Fana adalah menghilangkan sifat-sifat yang tercela dan Baqa artinya mendirikan sifat-sifat yang terpuji.

Ittihâd berasal dari kata ittahad-yattahid-ittihâd (dari kata wâhid) yang berarti bersatu atau kebersatuan

Dan secara istilah, ittihâd merupakan pengalaman puncak spiritual seorang sufi, ketika ia dekat, bersahabat, cinta, dan mengenal Allah sedemikian rupa hingga dirinya merasa menyatu dengan Allah. Ittihâd dicapai dengan beberapa proses (maqâmât) dengan tazkiyat al-nafs hingga melewati mahabbah dan ma‘rifah kemudian mengalami fanâ’ dan baqâ’ sebagai pintu gerbang menuju ittihâd.

Secara harfiah hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh manusia tertentu, yaitu manusia yang telah dapat melenyapkan sifat-sifat kemanusiaannya melalui fana

Wahdat al-wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat artinya sendiri, tunggal atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada. Dengan demi¬kian wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud. Kata wahdah selanjutnya digunakan untuk arti yang bermacam-macam. Di kalangan ulama klasik ada yang mengartikan wahdah sebagai sesuatu yang zatnya tidak dapat dibagi-bagi pada bagian yang lebih kecil.

Insan kamil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari dua kata: Insan dan kamil. Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti yang sempurna. Dengan demikian, insan kamil berarti manusia yang sempurna.

Dengan demikian, insan kamil lebih ditujukan kepada manusia yang sempurna dari segi pengembangan potensi intelektual, rohaniah, intuisi, kata hati, akal sehat, fitrah dan lainnya yang bersifat batin lainnya, dan bukan pada manusia dari dimensi basyariahnya. Pembinaan kesempurnaan basyariah bukan menjadi bidang garapan tasawuf, tetapi menjadi garapan fikih. Dengan perpaduan fikih dan tasawuf inilah insan kamil akan lebih terbina lagi. Namun insan kamil lebih ditekankan pada manusia yang sempurna dari segi insaniyahnya, atau segi potensi intelektual, rohaniah dan lainnya itu.

Tarekat adalah suatu metode praktis dalam membimbing murid dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan tindakan melalui tingkatan-tingkatan secara berurutan untuk merasakan hakikat Tuhan. Tarekat adalah jalan yang harus ditempuh seorang calon sufi agar berada sedekat mungkin dengan Allah.


KEKUATAN ILMU AL HIKMAH


KEKUATAN LUAR BIASA

Kekuatan luar biasa ilmu hikmah termasuk kekuatan luar biasa Hissiah (panca indera/lahiriah) seperti berjalan di atas air, terbang di udara, melipat bumi, menimbulkan air, menarik makanan, tampaknya kegaiban dan lain-lain. Dan kekuatan luar biasa ahli tasawwuf adalah Hakikah / Ma’nawiyyah (sebenar-benarnya karomah) yaitu istiqomahnya (kontinyu) seorang hamba kepada Tuhannya dalam lahir dan bathin. Terbukanya hijab dari hatinya sehingga mengenal jelas Tuhannya. menguasai dirinya dan berbeda dengan hawa nafsunya, kuat yakinnya dan diamnya, tenang dengan ALLAH. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 317).

Imam Ibnu ‘A-tho-illah berkata : Seringkali ALLAH memberi rizki karomah (kekeramatan) pada orang yang tidak sempurna isqomahnya. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 317).

Yang diambil pelajaran oleh Ahli Tahqiq (Ahli Tasawwuf sejati) adalah jangan mencari karomah Hissiah ini dan jangan berpaling kepadanya. Karena kadang tampak karomah Hissiah ini pada tangan orang yang tidak sempurna istiqomahnya. Bahkan kadang tampak pada tangan orang yang tidak ada istiqomah sama sekali, seperti para tukang sihir dan dukun. Dan kadang tampak pada tangan-tangan Rahib (pendeta).Dan ini bukanlah karomah tapi Istidroj. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 317).

Imam Abu Yazid Al Bustomi berkata : “Jika kamu melihat seseorang yang diberikan karomah (kekeramatan) sehingga dia dapat terbang di udara maka janganlah kamu tertipu dengannya sehingga kamu melihat bagaimana kamu mendapatkan dia melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, menjaga batasan-batasan, dan melaksanakan syari’at” (Lihat kitab Risalah Qusyayriyyah halaman 14 atau buku 40 Masalah Agama III halaman 38)

TUJUAN AL HIKMAH DAN TUJUAN TASAWUF


TUJUAN HIKMAH

Tujuannya masalah duniawi seperti kekebalan, kesaktian, pengasihan, jodoh, ramalan, pengobatan, kerejekian dan lain-lain

TUJUAN TASAWWUF

Tujuannya adalah Ma’rifatullah (mengenal ALLAH secara mutlak dan lebih jelas)

CARA MEMILIKI ILMU TASAWUF

TATA CARA MENGUASAI TASAWUF

Maka wajiblah beramal dengan Islam, Maka tidak ada tasawuf kecuali dengan fiqih, karena kau tidak mengetahui hukum-hukum ALLAH Ta’ala yang lahir kecuali dengan fiqih. Dan tidak ada fiqih kecuali dengan tasawuf, karena tidak ada amal dengan kebenaran pengarahan (kecuali dengan tasawuf). Dan juga tidak ada tasawuf dan fiqih kecuali dengan Iman, karena tidaklah sah salah satu dari keduanya (fiqih dan tasawuf) tanpa iman. Maka wajiblah mengumpulkan ketiganya (iman, fiqih, tasawuf) . (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 5).

Imam Malik berkata : Barangsiapa bertasawwuf tapi tidak berfiqih maka dia telah kafir zindiq (pura-pura beriman), dan barangsiapa yang berfiqih tapi tidak bertasawuf maka dia telah (berdosa) dan barangsiapa yang mengumpulkan keduanya (fiqh dan tasawwuf) maka dia telah benar. (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 6).

Jadi Tasawwuf itu harus melalui Iman (akidah), Islam (syari’ah) dan Ihsan (Hakikat). Atau amal Syari’ah, Thoriqoh dan Hakikah. Maka Syari’ah adalah menyembah ALLAH, Thoriqoh adalah menuju ALLAH, dan Hakikah adalah menyaksikan ALLAH. Atau Syari’ah itu untuk memperbaiki lahiriah, Thoriqoh untuk memperbaiki bathiniah (hati), dan Hakikah untuk memperbaiki Sir (Rahasia diri). Memperbaki anggota tubuh dengan 3 perkata : Taubat, Taqwa dan Istiqomah. Dan memperbaiki hati dengan 3 perkara : Ikhlas, jujur dan tenang. Dan memperbaiki Sir (Rahasia Diri) dengan 3 perkara : Muroqobah (saling mengawasi antara diri dan ALLAH), Musyahadah (saling menyaksikan antara diri dan ALLAH), dan Ma’rifah (Mengenal ALLAH secara mutlak dan jelas).(Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 11).

Harus melalui Ikhlas tingkat tertinggi (Khowwasul Khowwash). Dan ikhlas itu ada 3 derajat : (1) Derajat Awam (umumnya manusia) (2) Khowwash (3) Khowwasul Khowwash. Maka (1) ikhlasnya orang awam yaitu mengeluarkan makhluk dari beribadah kepada ALLAH beserta mencari bagian-bagian dunia dan akhirat. seperti menjaga badan, harta, keluasan rizki, perdagangan dan yang indah dipandang (2) Ikhlasnya Khowwash adalah mencari bagian akhirat tanpa mencari bagian dunia. (3) Dan ikhlasnya Khowwashul Khowwash adalah mengeluarkan bagian-bagian semuanya (dunia dan akhirat). Maka ibadah mereka adalah sebenar-benar penyembahan, dan melaksanakan tugas-tugas dari ALLAH, atau cinta dan rindu melihat-Nya. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Faridh: “Bukanlah permintaanku berupa surga jannatun na’im, hanya saja aku mencintai surga untuk melihat-Mu” (Lihat kitab Iyqo-zhul Himam halaman 31-32).