Jumat, 14 Agustus 2009

KUMPULAN PUISI

Oleh : (SMS) Sulahul Mukmin -Syarif ” Bandung

Asaku penat sudah terjerembab gelap
Dalam malam yang pekat
Karena negeri tempat kelahiran ku tinggal
tak pernah nyaman
Selalu lintang pukang dan tunggang langgang
Selalu penuh resah dan keluh kesah
Selalu dalam kemelut dan carut marut

Entah berapa usia lagi yang harus dilalui tuk menggapai mimpi-mimpi
Manakala sudah berjuta-juta harap yang digarap tak dapat ditangkap
Sementara perjalananku ini tetaplah berjalan yang kemarin dulu
Yang disaat gundah tak memiliki ayah bunda
Yang disaat sedih mencari kasih sayang
Yang disaat butuh mendapat perhatian

Di perjalanan yang berbagai hutan dan kuburan
Dalam kesunyian dan kesendirian
Masih adakah hati yang membuka untuk aku masuk ?

Jogja 5 maret 2008

NUMPANG
Ingin berdiri perasaan terlalu tinggi
jika duduk perasaan sangatlah rendah
Hati risau penuh gundah gulana
Kadang dendam lekat membatu
Kadang asa terasa menggerutu
Ingin ku ukir buah karyaku
Dengan harapan untuk ku persembahkan pada setiap insan
Walau tak tinggi namun itulah yang kumampu
Perasaan takut kadang menghardikku jua
Engkau siapa..? Dari mana..?
Mulut kelu terasa kaku untuk menjawab
Wajah memerah serba salah tingkah
Hatipun berdetak getar menahan prasaan
Apa yang harus ku kataka pada kenyataan ?
Getir pahit pasti kutelan
Lebih baik aku berjalan sendiri
Tengok kekanan kiri tiada orang
aku bermalam dibumi numpang jalan.....dan dzikir
Oleh : (SMS) Sulahul Mukmin -Syarif ” Bandung





MAKAM HUTAN DAN GUNUNG

Makam-makan itu masih terbentang menghadap langit,
tanpa pernah kutaklukkan.
Aku hanya duduk di tanah sampingnyanya,
menyusuri hutannya,
menembus kabutnya.

Makam-makam itu masih beku menatap awan
tanpa pernah kutaklukkan.
Aku hanya menapaki serambinya
bangga sesaat.
Aku harus jalan lagi,
bertempur lagi dengan hari hari yang biasa.

Perjalanan perjalanan itu selalu memukauku.
Setiap gunung memiliki misteri masing masing.
Setiap hutan mempunyai ajaran sendiri.
Banyak nilai yang bisa digali,
dan aku menikmatinya.

Aku tak pernah tahu, mengapa harus mendaki.
Aku tak pernah bisa menjawab, saat orang bertanya,
“Apa sih enaknya naek gunung ?”

yang aku tahu,
gunung, hutan dan kuburan itu
selalu memberikan damai,
Keheningan yang memabukkan.
Memaksaku untuk datang lagi, dan lagi.
Memaksaku untuk berjalan lagi, dan lagi.
Entah sampai kapan.

Aku tak pernah bisa menjawab,
ketika banyak orang bertanya,
“kenapa harus capek – capek naek gunung,
hutan dan kuburan para auliya
kalo akhirnya harus turun lagi?”

Yang aku tahu,
Makam para auliya itu memberikan hari hari yang berbeda,
memberikan hari hari yang tidak biasa.
Mengajariku untuk terus berjalan ke arah tujuan.
Mengajariku untuk terus berjuang meraih tujuan.
Mengajariku tentang kesabaran,
menunjukkan padaku tentang semangat yang tak boleh padam.
Memberiku kesempatan ilmu untuk dekat dengan penciptat.

Aku tidak pernah tahu jawabnya,
saat orang bertanya,
“kenapa si, banyak orang yang suka ilmu ghoib ?”

Yang aku tahu,
Makam-makam itu memberiku teman teman baru,
menunjukkan kepadaku tentang manusia-manusia sejati
dengan daya juang yang luar biasa.
Memperlihatkan kepadaku tentang persahabatan alami,
persahabatan yang jujur. Murni dan asli
Menunjukkan kepadaku wajah-wajah polos diri,
wajah-wajah yang terbuka, tanpa topeng.
Memberikan padaku ilmu yang bermanfaat tanpa biaya.

di tempat dingin itu, aku
menemukan diriku,
menemukan lemahku,
menemukan rendahku,
menemukan jahatku,
menemukan curangku,
menemukan topengku.
Menemukan ilmuku,
Menemukan jati diriku,
Menemukan kemampuanku,

dan aku pun mencibir sombongku,
memaki kerakusanku,
mencemooh kepalsuanku.
Memarahi kedunguanku,
Mencambuk kemalasanku mencari ilmu


diantara basah itu,
aku sadar,
aku adalah kecil.
aku adalah nihil
aku adalah lemah
aku adalah bodo tak berilmu

makam-makam itu masih disitu.
Tanpa pernah kutaklukkan.
Hutan-hutan itupun masih disitu
Tanpa pernah kutaklukan
Makam-makam para auliya
Para syeikh
Para kyai
Para sunan
Para ahli toreqoh
Masih disitu tanpa pernah kutaklukan.

Dulu…
Hanya berbekal beberapa ribu
Kini…
Yang aku butuh hanya sedikit waktu

berpuluh kilo aku tempuh
berpuluh kilo di punggungku
dengan badan sekurus ini
tapi aku tak yakin apakah masih sanggup melangkah
haruku mengingat masa itu
banggaku mengenang jiwaku
Borobudur = 08/08/09-Syari silahul mukmin
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

TIADA DAYA

DOA DALAM SYAIR
TUHAN …………………………
KENALKAN AKU AKAN DOSA
AGAR AKU TAK TERSESAT
TUHAN ………………………….
LUPAKAN AKU AKAN INTAN PAHALA
AGAR AKU TAK LUPA DARATAN
TUHAN ………………………….
TUNJUKKAN AKU JALAN YANG BENAR
AGAR AKU TAK MENGARAH KE NERAKA
TUHAN ………………………….
CUMBUHLAH AKU DENGAN MESRA
DAN JANGAN KAU LEPASKAN
AGAR HATI KITA SEMAKIN DEKAT
OH … TUHAN, DENGARKAN DOA HAMBA.
YANG HINA DAN TIADA DAYA INI

HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH



SEBUAH KERINDUAN

SETIAP KUBERDIRI DIATAS
SAJADAHKU
TERASA KUBERDIRI
DI HAMPARAN TERAS
ARASY-MU, SENDIRI
TIADA KASIH
TIADA KARIB YANG MENEMANI
HANYA DIRI, WAJAH
DAN KASIH-MU
YANG SELALU KURINDU
TIADA KENAL BATAS WAKTU

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

WAHAI UMATKU

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"

KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK

Malam langit bintang gemintang
Malam seribu bulan tlah didekatmu
Bening doa disudut hening
Tanya berjawab hati nak tenang

Insan hati bertanya tanya
Mula cinta kan ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening doa akanlah berkata ;8

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Awan putih, itulah cinta

Riang gembira awan menari
Bertabur cahaya terang mentari
Pertanda tumbuhnya cinta abadi
Sulaiman dan BalQis meniti

Putih awan tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Lara Zulaikha tiada abadinya
Kala Yusuf tiada

Sisa hujan membalut bumi
Surya tersenyum menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Disanalah bersemayam cinta abadi

Saat matahari tahu arti ….
Saat angin tahu arti hembUusanEnyaZ …
Saat pelangi tahu arti
Saat aku tahu artinya

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahman* Ar-Rahiim*
Yaa Al-Kabiir* Yaa Al-Karim*
Disanalah bersemayam keabadian cinta

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Wajahmu
Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya

Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit

Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut

Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama

Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini

Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham

Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan

Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu

muram cahaya mentari,
pucat dingding ini

Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...

Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri

Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya

Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit

Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut

Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama

Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini

Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham

Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan

Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu


muram cahaya mentari,
pucat dingding ini

Cinta menjauh
Cahayanya berubah

Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666666


Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah
Ketauhillah.....
Ibadahitu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi
Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah
Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun
Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir
Dengan bantuan makan, minum dan menikah
Itulah artiWa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin
Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum
Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah
Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan
Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu
Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah
Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah.....
Orang-orang yang mendengarkan pendapat
Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung.....

gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

Tidak ada komentar: